masukkan script iklan disini
Jakarta, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI berupaya menggelar pemilu dengan biaya yang efisien. Oleh karenanya, KPU mencari berbagai alternatif untuk memangkas biaya yang dikeluarkan, salah satunya dengan penggunaan kotak suara 'kardus'.
''Waktu itu kami sudah berketetapan bahwa kami harus bikin pemilu ini murah. Murah bagi siapapun, murah bagi KPU, murah bagi peserta pemilu,'' ujar Ketua KPU, Arief Budiman di Kantor KPU Pusat, Senin (17/12).
1. KPU menjamin tetap menjaga kualitas kota suara 'kardus'IDN Times/Ilyas Listianto Mujib
Walau demikian, pihak KPU tetap menjaga kualitas kotak suara yang digunakan. Kata Arief, bahan karton dupleks yang dipakai kali ini tak kalah bagus dengan kotak suara dengan berbahan alumunium.
Pihak KPU juga menjamin kualitas kotak suara yang akan digunakan pada Pemilihan Umum 2019. Kotak suara pemilu dijamin kuat ketahanannya. Hal tersebut dibuktikan saat Arief menyemprotkan air ke kotak suara tersebut, tak sedikitpun kotak suara rusak.
2. Kotak suara bisa menahan bebanIDN Times/Ilyas Listianto Mujib
Selain itu, pihak KPU juga mengakui bahwa kotak suara tersebut bisa menahan beban lebih dari 70 kilogram. Hal ini sudah pernah diuji beberapa waktu lalu.
''Orang-orang masuk dalam kotak suara, diangkat, dan dia mampu menahan itu. Kalau pemilu presiden, berat seluruh kotak suara yang masuk itu kemungkinan hanya sekitar 1,5 kilogram dokumen yang masuk. Nah kalau Pileg mungkin sekitar 3-4 kilogram. Jadi sangat-sangat kuat untuk mengamankan kotak suara,'' kata pria kelahiran Surabaya tersebut.
Baca Juga: Terima Daftar Pemilih Tetap, Ini 11 Rekomendasi Bawaslu kepada KPU
3. Kotak suara dengan bahan karton dupleks jauh lebih murahLanjutkan membaca artikel di bawah
IDN Times/Ilyas Listianto Mujib
Kotak suara dengan bahan karton dupleks memang jauh lebih murah jika dibandingkan dengan bahan alumunium. Namun, pihak KPU belum menghitung berapa tepatnya persentase tingkat efesiensinya.
''Biaya produksi ini seingat saya mungkin hanya seperempatnya dari biaya produksi kalau kami pakai alumnium. Dan mungkin karena harga fluktuatif ya. Bahkan, mungkin bisa lebih murah lagi dibandingkan seperempatnya itu tadi. KPU jelas melakukan penghematan,'' beber Arief.
4. KPU dapat keuntungan jika menggunakan kotak suara 'kardus'ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Selain itu, ada beberapa keuntungan yang didapat KPU karena menggunakan kotak suara 'kardus'. Menurut Arief, bahan tersebut bisa lebih praktis dan relatif lebih mudah didistribusikan, tak memakan banyak tempat karena bisa dilipat.
''Kalau saya mau menyimpan dan mendistribusikan ini, model kotak suara yang sangat mudah dibongkar pasang, saya tak perlu mengeluarkan tenaga khusus untuk merakit kembali kotak suara ini saya bisa lipat dan dia bisa dikirimkan dalam jumlah banyak dengan kendaraan yang tak terlalu besar,'' terang Arief.
5. Kotak suara 'kardus' rusak di Bali akibat banjirANTARA FOTO/Risky Andrianto
Sebelumnya, beberapa orang masih mempertanyakan kualitas dari kotak suara yang digunakan KPU di Pemilu 2019. Pasalnya, terjadi kerusakan kotak suara di beberapa daerah, diantaranya, Bantul dan Bali.
Sebanyak 2.065 kotak suara di Kabupaten Badung, Bali rusak terendam banjir. Peristiwa tersebut terjadi pada 11 Desember 2018 lalu sekitar pukul 03.00 Wita.